Jumat, 26 Oktober 2012

Nama-nama Danau di Indonesia


Danau adalah sekumpulan air dalam jumlah besar yang dikelilingi daratan. Ia mirip kolam raksasa. Bahkan ada yang sedemikian luasnya sehingga disebut laut. Misalnya laut kaspia dan laut mati.
Berikut ini adalah nama-nama danau yang ada di Indonesia beserta lokasinya, telah disusun berdasarkan abjad, semoga bermanfaat…
Air Hitam ; Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Ancuelaot ; Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam
Anggi Giji ; Manokwari, Papua
Anggi Gita ; Manokwari, Papua
Ayumaru ; Sorong, Papua Barat
Bagendit ; Garut, Jawa Barat
Bambenan ; Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Bangkau ; Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan
Batu Jai ; Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Batur ; Bangli, Bali
Bekuan ; Sintang, Kalimantan Barat
Biru ; Merauke, Papua
Bitin ; Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan
Bratan ; Tabanan, Bali
Buyan ; Buleleng, Bali
Cembulu ; Serungan, Kalimantan Tengah
Cileunca ; Bandung, Jawa Barat
Danau ; Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara
Danau Di Atas ; Sumatera Barat
Danau Di Bawah ; Sumatera Barat
Dendam Tak Sudah ; Bengkulu
Dipacampat ; Sarolangun, Sumatera Barat
Emas ; Rejang Lebong, Bengkulu
Ganting ; Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Gatel ; Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah
Genali ; Sintang, Kalimantan Barat
Jembawan ; Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Jempang ; Kutai, Kalimantan Timur
Jepara ; Lampung Tengah, Lampung
Kawah Ijen ; Gunung Bromo, Jawa Timur
Kawah Kelud ; Gunung Kelud, Jawa Timur
Kenamfui ; Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah
Kerinci ; Kerinci, Jambi
Cangkuang ; Garut, Jawa Barat
Laut Raealoih ; Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam
Laut Tawar ; Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam
Lengkong ; Ciamis, Jawa Barat
Limboto ; Gorontalo
Limut ; Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Lindu ; Donggala, Sulawesi Tengah
Linou ; Minahasa, Sulawesi Utara
Liar ; Sintang, Kalimantan Barat
Mahalona ; Luwu, Sulawesi Selatan
Maninjau ; Sumatera Barat
Matana ; Luwu, Sulawesi Selatan
Matur ; Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Melintang ; Kutai, Kalimantan Timur
Menjer ; Wonosobo, Jawa Tengah
Mepara ; Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Moat ; Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara
Pacal ; Bojonegoro, Jawa Timur
Pangkalan ; Bandung, Jawa Barat
Paniai ; Paniai, Papua
Patenggang ; Bandung, Jawa Barat
Poso ; Poso, Sulawesi Tengah
Ranau ; Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Rawa Kelindingan ; Pasuruan, Jawa Timur
Rawa Dano ; Serang, Banten
Raya ; Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Rombebay ; Jayapura, Papua
Sarangan ; Magetan, Jawa Timur
Sebedang ; Sambas, Kalimantan Barat
Segara Anak ; Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
Semayang ; Kutai, Kalimantan Timur
Sembuluh ; Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah
Sentani ; Jayapura, Papua
Sentarum ; Sintang, Kalimantan Barat
Sidenreng ; Sidenreng, Sulawesi Selatan
Singkarak ; Sumatera Barat
Sipanunjang ; Bandung, Jawa Barat
Tage ; Paniai, Papua
Tambara ; Bima, Nusa Tenggara Barat
Tamblingan ; Buleleng, Bali
Tang ; Sintang, Kalimantan Barat
Teloko ; Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Tempe ; Wajo, Sulawesi Selatan
Terusan ; Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah
Tes ; Bengkulu
Tete ; Barito Utara, Kalimantan Tengah
Tigi ; Paniai, Papua
Toba ; Tapanuli Utara, Sumatera Utara
Tondano ; Minahasa, Sulawesi Utara
Tanjidat ; Papua
Towuti ; Luwu, Sulawesi Selatan
Yamur ; Manokwari, Papua Barat
Yawasi ; Sorong, Papua Barat

Senin, 15 Oktober 2012

Mencari Umur Pohon

Setiap tahun, seiring pohon tumbuh, batangnya membesar dalam lingkaran yang memusat (konsentris). Lapisan-lapisan yang berurutan ini, atau cincin-cincin pertumbuhan, berbeda-beda lebarnya bergantung pada keadaan-keadaan cuaca selama tahun tertentu. Keliling batang itu rata-rata bertambah sebesar 2,5 cm (1 inci) setiap tahun. Dari ini kita bisa mengetahui usia pohon tanpa perlu menebang pohon itu, dan tanpa perlu menggunakan rumus. Caranya adalah ukurlah keliling batang pohon dalam satuan sentimeter (cm) pada tempat yang tidak ada akar tumbuhnya, kemudian bagi bilangan tersebut dengan 2,5. Gampang kan…!
Tetapi tidak semua pohon dapat diukur dengan cara ini, beberapa pohon tidak mengikuti ketentuan ini misalnya kayu merah dan cemara tumbuh lebih cepat, sedangkan pohon jeruk, lambat.
Semoga bermanfaat !

Rabu, 03 Oktober 2012

Alexander Graham Bell


Alexander Graham Bell dikenal sebagai pencipta telepon. Padahal sebenarnya, jumlah rekaciptanya sangat banyak, tidak hanya pesawat telepon belaka. Hasil rekaciptanya, antara lain piringan hitam, model helikopter, dan pesawat luncur berawak.
Pesawat telepon mulai diciptakan tahun 1874. Kemudian pada tahun 1876 ia memamerkan pesawat telepon ciptaannya di kota Philadelphia, Amerika Serikat. Dua tahun kemudian, hubungan telepon komersial pertama dibuka di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat.
Bell, lahir tahun 1847 di Edinburgh, Skotlandia. Umur 23 tahun ia sekeluarga pindah ke Kanada, kemudian ke Boston, Amerika Serikat. Tahun 1882, ia resmi menjadi warga negara dan menetap di Washington DC. Meskipun demikian, pemerintah Kanada tetap menghormatinya dan mendirikan Museum Alexander Graham Bell.

Konsep Bilangan

Mungkin semua orang tahu apa itu bilangan. Namun terkadang hal sepele yang sering kita dengar tentang berbagai nama bilangan kita lupakan, bahkan hanya sebagian orang yang paham sepenuhnya tentang konsep bilangan. Contohnya saja bilangan cacah dan bilangan bulat, hanya sedikit orang tahu perbedaan bilangan cacah dan bilangan bulat, dan banyak hal yang lainnya.
Agar kita paham dan tidak keliru dalam menafsirkannya, sedikit gambaran buat kita semua tentang bilangan adalah sebagai berikut :
Bilangan ditulis dengan lambang bilangan 1, 2, 3, …dst, bilangan seperti ini disebut bilangan asli. Apabila bilangan tersebut ditambah dengan 0 (nol) himpunan itu menjadi 0, 1, 2, 3, ….dst, bilangan seperti ini disebut bilangan cacah.
Bilangan asli 1, 2, 3, …dst dapat dikatakan sebagai bilangan bulat positif. Sedangkan kebalikannya yaitu –1, –2, –3, ….dst disebut sebagai bilangan bulat negatif. Himpunan bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, dan nol digabung, maka terbentuklah suatu himpunan yang disebut bilangan bulat.
Bulat artinya utuh, tidak pecah. Lawan bilangan bulat yaitu bilangan pecahan, seperti 1/2, 1/3, 1/4, 2/3, 4/5, ….dsb. Gabungan bilangan bulat dan bilangan pecahan dinamakan himpunan bilangan rasional.
Bilangan rasional adalah bilangan yang terukur besarnya. Sebaliknya bilangan yang tidak terukur besarnya disebut bilangan irasional. Gabungan bilangan rasional dengan bilangan irasional dinamakan himpunan bilangan nyata.
Selain bilangan nyata ada juga yang disebut dengan bilangan khayal / imajiner. Maka gabungan bilangan nyata dan imajiner disebut himpunan bilangan kompleks yaitu himpunan semua bilangan.
Untuk lebih jelas mengenai definisi setiap bilangan sebaiknya kita tanyakan kepada ahli matematika…
Semoga bermanfaat..!

Senin, 01 Oktober 2012

Rahasia Besi dalam Al-Quran


Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

Sumber :www.keajaibanalquran.com by: HARUN YAHYA

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls