Sendawa, yang juga dikenal sebagai eructation, terjadi ketika gas yang terperangkap di dalam perut dilepaskan melalui mulut.
Berikut adalah tahapan proses terjadinya sendawa:
- Penyebab Gas Terperangkap: Gas terperangkap di dalam perut manusia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk mengudara saat makan atau minum, mengonsumsi minuman berkarbonasi, mengunyah permen karet, mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas seperti kacang-kacangan atau minuman beralkohol, atau bahkan pengurangan tekanan di dalam perut selama penyembuhan luka atau operasi pada daerah perut.
- Akumulasi Gas di Perut: Gas yang terbentuk dalam perut manusia, seperti nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, atau metana, akan mengumpul dan menekan pada dinding perut. Gas tersebut biasanya diproduksi selama proses pencernaan, baik oleh bakteri usus yang normal atau dari udara yang tertelan.
- Relaksasi Katup Esophagus: Ketika perut terisi dengan gas, tekanan di dalam perut meningkat. Untuk mengurangi tekanan ini, katup di bagian bawah kerongkongan (esophagus) yang disebut sfingter esofagus bagian bawah akan terbuka. Sfingter ini sebenarnya bertugas untuk mencegah makanan dan asam lambung kembali naik ke kerongkongan.
- Gerakan Otot Perut dan Diafragma: Setelah sfingter esofagus bagian bawah terbuka, gas akan naik melalui kerongkongan menuju mulut. Proses ini didorong oleh gerakan otot perut dan diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga dada dan perut. Kontraksi otot-otot ini membantu mendorong gas ke atas.
- Pelepasan Gas Melalui Mulut: Ketika gas mencapai bagian atas kerongkongan, sfingter esofagus bagian atas yang terletak di antara kerongkongan dan faring akan terbuka, memungkinkan gas keluar melalui mulut dalam bentuk sendawa.
Dalam kondisi normal, proses sendawa terjadi secara spontan dan biasanya tidak memerlukan upaya sadar. Namun, jika sendawa terjadi secara berlebihan, disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut yang parah, gangguan pencernaan, atau penurunan berat badan yang tidak diinginkan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan pengobatan yang sesuai.
0 komentar:
Posting Komentar